Discussions

Jumat, 09 Desember 2016

Pengrajin Rotan asal Sumbawa Barat yang Sukses Bertahan


Pak Ali, demikian nama panggilan akrabnya. Sosok pengrajin rotan asal Sumbawa Barat yang boleh dikatakan “tersisa” dari sedikit, karena mulai hilangnya pengrajin-pengrajin rotan lain dari Sumbawa Barat yang beraktifitas menjadi pengrajin.

Pak Ali masih terus membuat kerajinan dari rotan, bidang kerajinan yang sudah ditekuninya sejak masa kecil. Berbagai kreasi kerajinan seperti ayunan bayi, vas bunga, tempat sampah, kursi lantai dan beberapa lagi masih terus diproduksi olehnya memenuhi kebutuhan pelanggan. Kepandaian membuat kerajinan didapatkannya secara otodidak dan turun menurun dari keluarganya, terutama dari sang ayah. Hanya dengan melihat gambar, Pak Ali bisa membuat kerajinan rotan sesuai dengan gambar yang ditunjukkannya.

“Setelah bahan siap, rotan lantas direndam beberapa menit. Ini dilakukan agar pada saat dilekukkan rotan tidak patah. Setelah itu rotan mulai dibentuk. Satu persatu rotan dilekukkan sesuai keinginan hingga selesai. Setelah jadi, kerajinan akan dikompor untuk menghilangkan barangkali ada rotan-rotan kecil yang akan mengganggu keindahan kerajinan. Kemudian kerajian diamplas agar kesannya lebih halus. Langkah berikutnya memberi lem, agar antara rotan yang satu dengan yang lain tidak meregang. Memasuki tahap finishing, kerajinan diplitur,” jelasnya mengenai proses pembuatan kerajinan rotan.

Sebelum 1985, pak Bolang-Ayah pak Ali-adalah seorang pandai besi. Menurut cerita pak Ali, usaha pak Bolang cukup sukses. Banyak pesanan dari segala penjuru Sumbawa. Namun sejak 1985, pak Bolang beralih profesi menjadi pengrajin rotan. Keputusan ini terbilang tepat. Ternyata tidak hanya berdampak baik terhadap perekonomian keluarga pak Bolang, tetapi juga terhadap warga di sekitar pak Bolang. Mereka ikut pula membuat usaha kerjinan rotan. Namun entah dengan alasan apa, sekarang hanya kerajinan pak Ali saja yang masih bertahan.

Pak Ali sendiri tidak tahu, dari mana ayahnya mendapat keterampilan tersebut. Pokoknya, seingat pak Ali, semenjak duduk dibangku sekolah menengah pertama, ia sudah bergelut dengan rotan hingga sekarang.

Pengalamannya melakukan magang di Cirebon, Kebumen hingga Jogjakarta telah membantunya dalam meningkatkan kemampuan dan wawasan. Hasilnya, banyak produk kerajinannya mulai banyak dikirim keluar di berbagai daerah, seperti Lombok, Bima, dan Sumbawa. Namun permintaan dari lokal wilayahnya juga semakin meningkat, terutama saat menjelang lebaran.

Pak Ali juga bersedia untuk berbagi ilmu pengetahuan tentang kerajinan rotan. Kepada siapapun yang ingin belajar tentang kerajinan rotan, Pak Ali siap membagikan ilmu dan pengetahuannya. Keinginannya agar pengrajin rotan di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat bertambah sehingga bisa meningkatkan ekonomi daerahnya.

Sumber: www.kerajinan.id